Pantai Sembilangan Bangkalan Madura

Salam traveller,

Postingan kali ini akan membahas mengenai trip ke Madura, tepatnya di kabupaten Bangkalan.
Sebenarnya jarak tempuh Surabaya (lebih tepatnya dari kampus saya)-Madura melalui jembatan Suramadu hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat, yakni kurang dari setengah jam. Namun karena kali ini start perjalanan dimulai dari Sidoarjo, maka perjalanan Sidoarjo-Suramadu tanpa membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan dengan menggunakan motor.
Peta Sidoarjo-Bangkalan
Trip kali ini bertepatan dengan momen tahun baru 2015, lebih tepatnya lagi sehari sebelum malam tahun baru. Kami bersepuluh dengan 5 sepeda motor memulai perjalanan dengan cuaca yang saat itu sangat mendukung, cerah. Setelah melewati Suramadu, tentu tempat pertama yang kami lalui saat sampai di Pulau Madura adalah Bangkalan. Di Bangkalan ini terdapat suatu pantai yang menjadi tujuan trip kami kali ini, yakni pantai Sembilangan yang terkenal akan mercusuranya. Lepas dari jalanan tol suramadu, untuk menuju pantai yang kami kunjungi saat itu adalah mengambil arah ke kota Bangkalan (pertigaan lampu merah ambil lajur kiri).

Dari kota Bangkalan kami menuju sebuah desa bernama Ujung Piring. Jalanan yang dilalui cukup baik, hanya sedikit ditemui jalan berlubang di titik-titik tertentu. Namun setelah mendekati pantai, jalanan sedikit-sedikit menjadi tanah kapur. Pantai Sembilangan ini tidak seperti pantai pada umumnya. tidak ada batas pantai dengan laut yang jelas seperti pantai-pantai yang lain. Namun, setelah dari kejauhan samar-samar mulai terlihat sebuah menara yang menjulang ke atas. Pantai Sembilangan Bangkalan ini terletak di desa Ujung Piring, Bangkalan, Madura.
Plakat Mercusuar - via www.cumilebay.com
Pertama kali sampai kesan yang kami dapat, sepi, hanya ada segelintir orang yang bahkan bisa dihitung jari yang terlihat disana. Sebelum mencapai area pantai akan ada warga sekitar yang meminta uang masuk area pantai sebesar 3000 per motor. Setelah sampai di area pantai, kami bergegas memarkir motor di lahan depan mercusuar. Untuk parkir di area ini, pengunjung dikenai biaya lagi sebesar 5000 rupiah per orang. Ongkos tersebut termasuk parkir dan tiket masuk ke mercusuar.
Tangga Mercusuar - www.cumilebay.com


mas-mas guide - Dok. pribadi
Untuk menaiki menara setinggi 65 meter dengan 17 lantai yang semakin ke atas semakin sempit Anda harus menaiki anak tangga besi untuk mencapai puncak mercusuar. Lumayan melelahkan, karena tangga yang ada disini bukan seperti tangga-tangga di rumah-rumah pada umumnya, tangga besi yang berkelok mirip tangga di dek kapal.

Namun lelah yang muncul akan sirna saat mencapai puncak menara karena pemandangan yang tampak dari atas sangat menakjubkan. Jembatan Suramadu dapat terlihat dari atas mercusuar ditambah semilir angin yang menyapu wajah. Sayangnya di puncak menara cukup sempit, sehingga ketika ada rombongan pengunjung lain datang, maka salah satu rombongan harus bergantian. Tak perlu takut ketika berada di atas, karena ada pagar pembatas yang melindungi kita asalkan kita bisa menjaga sikap.
Salah satu lantai di mercusuar - Dok. pribadi
Pemandangan dari atas menara - Dok. Pribadi

Setelah puas berfoto-foto, kami memutuskan untuk kembali sekitar pukul setengah 2. Tak lupa kami menyempatkan diri untuk sholat dhuhur di masjid di pinggir jalan. Selagi di Madura tentu tidak lengkap jika belum mencoba salah satu kuliner yang terkenal di madura, yakni bebek Sinjay yang juga terletak di Bangkalan. Karena bertepatan dengan liburan, rumah makan satu ini sesak akan pengunjung baik dari dalam maupun luar kota terlihat dari plat-plat kendaraan yang terparkir. Baik mobil maupun motor keluar-masuk secara bergantian. Dan bisa ditebak bagaimana keadaan di dalam rumah makan ini. Walaupun terbilang sangat luas, namun suasana di dalam sangat ramai dan penuh sesak. Setelah mengantri dengan nomor antrian yang mencapai ratusan, akhirnya bebek goreng sambel pecit terhidang di atas meja makan kami.
Baliho nya gede - via blognyamitra.wordpress.com

Luas kan - via www.cumilebay.com

  Setelah puas ber-kuliner, menjelang maghrib kami bergegas pulang karena jika tidak bergegas yang kami khawatirkan banyak jalan-jalan protokol di Surabaya yang ditutup untuk keperluan malam tahun baru. Sekitar pukul 6 sore kami sampai di Sidoarjo. Next time bakal meng-eksplor Madura lebih banyak lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Tambakrejo dan Pantai Pasetran Gondo Mayit Blitar

Hey, Jepang Tidak Melulu Soal Tokyo : Kobe-Kyoto-Osaka Pt. 2

Kebun Teh Wonosari Malang