Pantai Sendang Biru dan Goa Cina (Part 2) Malang

Salam traveller,

Postingan kali ini akan melanjutkan episode sebelumnya tentang trip ke Sendang Biru dan Goa Cina.
Let's see.

Jika di postingan sebelumnya kami berada di Sendang Biru, maka selepas dhuhur kami melanjutkan perjalanan ke pantai Goa Cina sekitar pukul 14.00. Karena letak pantai Goa Cina masih berada satu komplek dengan Sendang Biru, maka perjalanan tidak memerlukan waktu yang lama. Sekitar 20 menit kami sampai di pantai ini. Ketika memasuki pertigaan menuju area Goa Cina, jalanan yang kami lalui sangat rusak karena masih berupa kerikil-kerikil yang cukup membuat mobil yang kami tumpangi berjalan cukup pelan. Selain itu jalanan tersebut juga cukup sempit dan mungkin hanya cukup dilalui satu mobil. Jika ada dua mobil berpapasan, maka salah satu harus benar-benar meminggirkan kendaraannya. Namun kembali lagi ke realita, kondisi jalan yang saya paparkan diatas merupakan keadaan akses ke Goa Cina tahun lalu, dan mungkin sekarang akses ke Goa Cina telah mengalami perbaikan dan aksesnya lebih mudah.

Sesampainya di pos masuk, akan ada petugas yang menanyakan jumlah penumpang di dalam mobil kami untuk pembelian tiket masuk. Tiap orang dikenai biaya sekitar 3000 atau 5000 rupiah, namun sekali lagi kami mendapat potongan harga. Memasuki area pantai, suara deburan ombak khas pantai selatan ditambah birunya laut terbentang luas didepan mata menambah kekaguman kami. Pengunjung yang datang saat itu tidak terlalu ramai walaupun tidak bisa dibilang sepi juga. Setelah mendapatkan parkir mobil yang cukup nyaman, kami memulai mengitari pantai guna mencari spot-spot yang menarik. Untuk masalah makan pengunjung tidak perlu khawatir, karena disini banyak terdapat warung-warung makanan yang berjejer di pesisir pantai.

Pantai Goa Cina sendiri merupakan pantai berpasir putih di Malang selatan dengan laut yang biru. Dinamakan Goa Cina karena di pantai ini terdapat sebuah goa yang berada di atas bukit karang yang besar. Bukit ini berada paling dekat dengan pesisir pantai. Untuk mencapainya, Anda harus sedikit menaiki bukit karang tersebut. Goa di dalamnya berukuran kecil sehingga jika pengunjung ingin masuk ke dalam goa, harus bergantian dengan pengunjung lain jika tidak ingin berdesak-desakan.
Bukit Karang isi Goa Cina - via Dok. Pribadi

Pantai dilihat dari mulut Goa Cina - via Dok. Pribadi
Sekali lagi keberuntungan belum berpihak kepada kami, karena keadaan pantai saat itu sedang surut sehingga pemandangan lautnya menurut saya pribadi kurang wow karena karang-karang di dasar laut terlihat dan aliran ombak tidak sederas saat pasang. but it's okay, beach is always amazing. Ketika surut pengunjung bisa sekedar bermain ke sebuah pulau kecil di depan bibir pantai dengan  berjalan kaki menyeberangi laut. Ketika surut tinggi air laut yang dilalui hanya sampai lutut namun ketika air sudah mulai pasang, pengunjung dianjurkan untuk segera kembali ke bibir pantai karena tinggi air laut bisa mencapai lebih dari tinggi badan kita. Walaupun ada petugas yang mengamati tingkah laku pengunjung, tetapi menjaga keselamatan diri lebih utama, safety is first.
Karang yang terlihat saat pantai surut - via Dok. Pribadi
Setelah puas bermain air dan mengambil beberapa jepretan foto, kami bergegas untuk membersihkan diri. Di sekitar Goa Cina telah tersedia kamar mandi air tawar atau toilet bagi pengunjung yang disediakan penduduk sekitar. Tarif yang dikenakan untuk mandi cukup murah hanya 2000 saja, penjaganya pun juga ramah.

Selesai membersihkan diri, kami bergegas untuk sholat ashar di musholla yang terdapat di pinggir jalan saat akan masuk area pantai. Sekitar pukul 5 sore, karena hari sudah mulai gelap akhirnya kami memutuskan menyudahi trip kami kali ini. Sebenarnya ada satu pantai lagi yang menjadi tujuan kami, yakni pantai Bajulmati yang katanya juga tidak jauh dari pantai-pantai yang kami datangi ini, namun karena ada sesuatu hal, lagi-lagi kami kembali mengurungkan niat.

Dalam perjalanan pulang, kami sempat mampir di sebuah warung di daerah Turen untuk sekedar mengisi perut. Bebek dan ayam goreng menjadi penutup liburan kami ini. Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Sidoarjo pukul setengah 12 malam. Dan kami menyudahi libur lebaran ini dengan pengalaman mantai yang luar biasa.

Satu pesan yang perlu diingat bagi para traveller yakni buang sampah pada tempatnya karena nyampah sembarangan gak asik! 

Salam Traveller

View on Goa Cina Beach - via Dok. Pribadi

Menyebrang ke pulau depan - via Dok. Pribadi

Luasnya Parkiran - via Dok. Pribadi
Spot lain goa cina - via Dok. pribadi
Kaki nugget - via Dok. pribadi

Pulau depan pantai - via Dok. Pribadi


Sedikit saran ketika akan melakukan trip ke pantai atau tempat baru:
     - Usahakan sebelum melakukan trip, mencari informasi yang cukup mengenai tempat yang akan dikunjungi baik dari internet maupun dari orang yang pernah berkunjung ke tempat tersebut.
     - Selalu sediakan kantung plastik (kresek) untuk menampung sampah kita sebagai alternatif jika di tempat yang kita kunjungi sulit ditemukan tempat sampah. Dan jangan lupa membuangnya ketika menemukan tempat sampah.
      - Cek kendaraan yang akan digunakan sebelum bepergian.
      - Jaga sikap dan jaga lingkungan :) 


Comments

Popular posts from this blog

Hey, Jepang Tidak Melulu Soal Tokyo : Kobe-Kyoto-Osaka Pt. 2

Pantai Tambakrejo dan Pantai Pasetran Gondo Mayit Blitar

Kebun Teh Wonosari Malang